Sabtu, 18 Maret 2017

Platyhelminthes


Platy=pipih, helminthes=cacing. Platyheliminthes adalah cacing yang  berbentuk pipih. Tubuh Platyhelminthes memiliki tiga lapisan sel (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. 

 
1.     Ciri-ciri
Tubuh pipih, belum mempunyai sistim peredaran darah dan sistim, pernafasan difusi, sistim ekskresi berupa flame cell/sel api, sistim pencernaan belum sempurna tanpa anus, sistim saraf tangga tali. Sistim saraf tangga tali terdiri dari sepasang simpul saraf (ganglia) dengan sepasang tali saraf yang memanjang dan bercabang-cabang melintang seperti tangga. Organ reproduksi jantan (testis) dan betina (ovarium). Platyhelminthes terdapat dalam satu individu sehingga disebut hewan hermafrodit. Alat reproduksi terdapat pada bagian ventral tubuhnya. Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual akan terjadi penyatuan sperma dan ovum. Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi.


2.     Klasifikasi
a.     Turbellaria 
Turbellaria  memiliki tubuh bersilia dengan ukuran 15-18 mm. Silia digunakan untuk bergerak. Berikut diuraikan mengenai ciri salah satu contoh Turbellaria yaitu Dugesia. Bagian anterior tubuh Dugesia berbentuk segitiga dan memiliki sistim indera berupa sepasang bintik mata yang berfungsi untuk membedakan keadaan gelap dan terang, sedangkan celah aurikel berfungsi sebagai indera pembantu saat mencari makanan. Sistim ekskresi terdiri saluran bercabang-cabang yang disebut protonefridia. reproduksi secara vegetatif dengan pembelahan biner. Contoh Dugesia trigina (Planaria)

Struktur tubuh Planaria 














Struktur sel api Planaria

Pembelahan biner planaria

b.    Trematoda (cacing hisap)
Trematoda disebut sebagai  cacing hisap karena mempunyai mulut yang dilengkapi alat penghisap yang disebut sucker/batil penghisap. Alat penghisap di-gunakan untuk menempel pada tubuh inangnya pada saat mengambil makanan.
Sehingga cacing ini bersifat parasit. Cacing trematoda memiliki tubuh yang ditutupi kutikula, Trematoda yang dewasa umumnya hidup didalam hati, usus, paru-paru, ginjal dan pembuluh darah vertebrata.
Contoh Fasciola hepatica (hati kambing), Facsiola gigantica (hati sapi), Chlonorchis sinensis (hati manusia), Schistosoma japonicum (darah manusia), Paragonimus westermani (cacing hati yang hidup pada paru-paru manusia)




Fasciola hepatica










3.     Cestoda
Ciri tubuh pipih seperti pita, tubuh dilapisi kutikula yang terdiri bagian anterior disebut skoleks, leher (strobilus) dan segmen tubuh (proglotid) memiliki alat hisap yang disebut sucker, setiap segmen tubuh (proglotid) merupakan satu individu dan memiliki alat reproduksi yang lengkap, bersifathermaprodit

Contoh Taenia saginata (embrio di daging sapi, cacing dewasa di usus halus manusia), Taenia solium (embrio di daging babi, cacing dewasa di usus halus manusia), Echinococus granulosus/Diplobthotrium latus (embrio di daging anjing, cacing dewasa di usus halus manusia)

Macam-macam cacing pita

c.    Peranan
Secara umum, anggota Platyhelminthes merugikan terutama anggota kelas Trematoda dan Cestoda, Namun dalam ekosistim Platyhelminthes berperan sebagai penyusun rantai makanan dan jaring-jaring makanan yaitu sebagai konsumen dan Dugesia trigina (Planaria) digunakan untuk makanan ikan. 


Umpan Balik
1.     Apa manfaat usus cacing Platyhelmintes yang bercabang-cabang?
2.    Tulis 3 perbedan antara Turbellaria, Trematoda dan Cestoda
3.     Apa yang menyebabkan sel pada sistim ekskresi Turbellaria dinamakan sel api 

4.      Perhatikan gambar dari daur Fasciola hepatica hidup cacing hati dan cacing pita. Jelaskan masing masing daur hidupnya 
 a    Daur hidup Fasciola hepatica (cacing hati) 

 
 

 b.     Daur hidup Taenia saginata (cacing pita)


5.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan
    a. Sel api    b. protonepridia     c. Proglotid

1 komentar: